Kamis, 08 September 2022


Sejarah Revolusi Industri 4.0 dan Bedanya dengan Society 5.0

Konsep revolusi industri 5.0 merupakan konsep yang secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu dengan yang lain. 

Pada era 5.0, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana, dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT). Industri 5.0 telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi. Salah satu karakteristik unik dari industri 5.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Berkembangnya era revolusi industri 5.0 tentunya berdampak dalam dunia pendidikan. Era revolusi industri 5.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar, namun yang terpenting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum untuk saat ini dan masa depan harus melengkapi kemampuan siswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, kemampuan untuk hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir kritis dan kreatif. Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta keterampilan tidak terlihat yang berguna dalam banyak situasi kerja seperti keterampilan interpersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berpikiran global, serta literasi media dan informasi.

Revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan menekankan pada pendidikan karakter, moral, dan keteladanan. Hal ini dikarenakan ilmu yang dimiliki dapat digantikan oleh teknologi sedangkan penerapan soft skill maupun hard skill yang dimiliki tiap peserta didik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Dalam hal ini diperlukan kesiapan dalam hal pendidikan berbasis kompetensi, pemahaman dan pemanfaatan IoT (Internet of Things), pemanfaatan virtual atau augmented reality dan penggunaan serta pemanfaatan AI (Artifical Intelligence).

Pengembangan kurikulum juga merupakan salah satu hal yang mampu mengarahkan dan membentuk karakter peserta didik agar siap menghadapi revolusi industri 5.0. Untuk memastikan kurikulum berjalan secara optimal, guru harus memiliki kompetensi yaitu educational competence, competence for technological commercialization, competence in globalization, competence in future strategies serta counselor competence. Guru juga perlu memiliki sikap yang bersahabat dengan teknologi, kolaboratif, kreatif dan mengambil risiko, memiliki selera humor yang baik, serta mengajar secara menyeluruh (holistik).

Pembelajaran berpusat kepada siswa (student-centered learning), dengan kolaborasi pembelajaran (collaborative learning), serta terintegrasi dengan masyarakat adalah hal yang perlu dipertimbangkan oleh sekolah dan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang mampu mengarahkan dan membentuk karakter peserta didik. Cara-cara seperti (1) flipped classroom, (2) mengintegrasikan media sosial, (3) Khan Academy, (4) project-based learning, (5) moodle, dan (6) schoology, ataupun yang berbasis teknologi lainnya dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran tersebut sehingga peserta didik dekat dengan teknologi dan dapat turut serta mempelajari dan mengimbangi revolusi industri 5.0 pada bidang teknologi.

Selain peran peserta didik dan teknologi, tenaga pendidik yang professional dan berkompeten juga akan sangat berpengaruh untuk masa depan dunia kependidikan di era revolusi industri 5.0. Tenaga pendidik di era society 5.0 harus memiliki keterampilan yang baik dibidang digital dan juga berpikir kreatif. Seorang guru dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0 seperti yang telah dijelaskan diatas diantaranya Internet of Things pada dunia pendidikan (IoT)Virtual/Augmented Reality dalam dunia pendidikan, Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) yang bisa digunakan untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh tenaga pelajar dan peserta didik tentunya.

Selain hal tersebut tenaga pendidik juga harus memiliki kecakapan dan memiliki kemampuan leadershipdigital literacycommunicationentrepreneurship, dan problem solving. Karena zaman yang semakin maju ditambah lagi di era revolusi industri 5.0 disemua sektor akan menjadi lebih maju. Jika dunia Pendidikan tidak dipersiapkan dan mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat, maka pendidikan di Indonesia akan sangat tertinggal jauh. Tenaga pendidik di abad society 5.0 ini harus menjadi guru penggerak yang mengutamakan murid, inisiatif untuk melakukan perubahan terutama untuk peserta didik, mengambil tindakan tanpa ada yang menyuruh, dan terus berinovasi serta keberpihakan kepada peserta didik.

Pada era 5.0, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana, dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT). Industri 5.0 telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi. Salah satu karakteristik unik dari industri 5.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Berkembangnya era revolusi industri 5.0 tentunya berdampak dalam dunia pendidikan. Era revolusi industri 5.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar, namun yang terpenting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum untuk saat ini dan masa depan harus melengkapi kemampuan siswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, kemampuan untuk hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir kritis dan kreatif. Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta keterampilan tidak terlihat yang berguna dalam banyak situasi kerja seperti keterampilan interpersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berpikiran global, serta literasi media dan informasi.

Tetapi sebenarnya Revolusi Industri 5.0 bukanlah hal baru. Karena merupakan antithesis dari Revolusi Industri 4.0, era yang kembali pada masa industri. Kolaborasi manusia dan teknologi dan digital semakin nyata. Banyak robot yang sudah mulai diarahkan untuk berkolaborasi dan bersentuhan langsung dengan manusia. Dapat dibayangkan dibidang pendidikan manusia dan robot akan berkolaborasi dalam proses pembelajaran, baik dalam ruang kelas nyata maupun virtual seperti sekarang ini. Peserta didik bisa saja berhadapan dengan robot yang dikendalikan pendidik. Tetapi, dengan adanya sistem yang baru di era ini peran guru tidak akan terganti oleh teknologi. Karena disini terdapat peran guru yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi, diantaranya adalah interaksi secara langsung di kelas, ikatan emosional antara guru dan siswa, dan juga penanaman karakter dan teladan seorang guru.

Di era pandemi virus corona yang sedang melanda bumi manusia ini, era revolusi industri 5.0 dan segala teknologi yang ada pada era ini dirasa sangat membantu. Bahkan sekarang, semua bergantung pada teknologi yang ada. Teknologi bak malaikat dan penolong satu satunya. Dari pembelajaran, belajar dan pemahaman konsep, kemudian bahan ajar dan hasil belajar semua diperoleh melalui teknologi.


Di Indonesia sendiri, program revolusi industri 4.0 sudah digalakkan oleh pemerintah. Mampu meningkatkan produksi hingga ekspor, program ini bertujuan mendorong ekonomi Indonesia pada tahun 2030 masuk ke dalam 10 besar dunia. Biar tidak bingung lagi, mari simak informasi lengkap tentang revolusi industri 4.0 di bawah ini!

Dimulai sejak revolusi industri 1.0

Penemuan mesin uap pada abad ke-18 yang dipakai untuk proses produksi barang menandai revolusi industri 1.0. Inggris memanfaatkan mesin uap tersebut untuk meningkatkan produktivitas industri tekstil dengan menjadikannya sebagai alat tenun mekanis. Ini menjadi akhir untuk peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga hewan dan manusia.

Revolusi industri 1.0 ini membuat bangsa Eropa mampu mengirim kapal perang ke semua lokasi di dunia dalam waktu yang lebih singkat. Dampaknya berlanjut sampai pencemaran lingkungan karena asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya.

Revolusi industri 2.0

Terjadi pada awal abad ke-20, revolusi industri 2.0 ditandai oleh penemuan tenaga listrik. Mobil mulai secara massal diproduksi pada akhir tahun 1800-an. Masalah kendala waktu dalam proses merakit satu mobil yang harus dilakukan seorang perakit mobil dari awal hingga akhir terselesaikan saat muncul revolusi “lini produksi” yang memanfaatkan “ban berjalan” di tahun 1913. Ini mempermudah proses produksi karena tidak lagi butuh satu orang untuk merakit satu mobil karena mereka dilatih menjadi spesialis yang fokus mengurus satu bagian saja.

Revolusi industri 3.0

Manusia masih punya peran penting dalam produk produksi barang hingga revolusi industri 2.0. Ini berubah setelah revolusi industri 3.0 abad informasi dimulai dengan munculnya mesin yang bisa bergerak dan berpikir sendiri, yaitu komputer dan robot.

Revolusi industri 4.0

Klaus Schwab selaku Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) adalah orang yang untuk pertama kalinya memperkenalkan revolusi Industri 4.0. Dalam perkenalannya, revolusi ini disebut akan secara fundamental mengubah hidup dan kerja manusia. Dibanding pendahulunya, revolusi industri ini punya ruang lingkup, skala, dan kompleksitas lebih luas.

Sejumlah bidang yang memanfaatkan teknologi baru untuk membuat terobosan adalah:

1. Robot kecerdasan buatan

2. Teknologi nanoB

3. Bioteknologi

4. Teknologi komputer kuantum

5. Blockchain

6. Teknologi berbasis internet

7. Printer 3D.

Apa itu industri 4.0

Untuk mengetahui apa itu industri 4.0, Anda bisa mencari pengertiannya menurut para ahli. Secara sederhana, revolusi industri 4.0 merupakan era industri yang memungkinkan seluruh entitas di dalamnya untuk saling berkomunikasi kapan saja secara real time dengan memanfaatkan teknologi internet. Kemudahan ini mendorong tercapainya kreasi nilai baru.

Contoh penerapan revolusi industri 4.0 yang sudah terlaksana di Tanah Air adalah kebijakan e-smart Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kebijakan tersebut membantu para pelaku usaha untuk secara lebih masif dapat mempromosikan produk mereka di platform digital.

Apa itu society 5.0

Semua kemajuan dan perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 mungkin membuat banyak orang merasa tidak ada revolusi lagi yang bisa terjadi. Namun, pikiran itu musnah setelah muncul era Society 5.0, sebuah konsep yang dihadirkan oleh Federasi Bisnis Jepang. Konsep yang sudah diusulkan dalam 5th Science and Technology Basic Plan ini dijadikan masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Negeri Matahari Terbit ini.

Sederhananya, era society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Integrasi tersebut dilakukan untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah. Keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang sangat mengintegrasikan kedua hal tersebut membuat semua hal menjadi mudah, terutama memperluas prospek kerja.

Perbedaan mendasar antara 4.0 dan 5.0

Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar, perbedaan mendasar antara 4.0 dan 5.0 adalah fakta bahwa revolusi industri 4.0 fokus pada aspek melakukan pekerjaan secara otomatis. Sementara itu, era society 5.0 lebih menekankan pada perluasan prospek kerja serta mengoptimalkan tanggung jawab jam kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Sama-sama bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan manusia, namun dengan pendekatan yang berbeda.

Sebagai manusia, kita pun harus mempersiapkan diri menyongsong revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Caranya adalah dengan terus belajar. Sebagaimana komitmen BINUS Online Learning yang menyediakan program perkuliahan S1 yang 100% online, solusi pintar bagi Anda yang ingin bekerja sambil kuliah.

Rabu, 13 Mei 2020

Jam BTIK & Informatika di Dapodik 2020

Pengelolaan jam TIK dan Mapel Informatika di Dapodik versi 2020 

Sebelumnya mari kita pahami terlebih dulu Permendikbud yang mengatur hal tersebut agar nantinya kita bisa mengoptimalkan JJM guru BTIK dan Mapel Informatika dengan baik. Agar sedikit lebih jelas lihat skema posisi pilihan Guru TIK dan mapel Informatika berikut :

  1. Membimbing siswa dalam konsep Bimbingan TIK. Regulasinya merujuk pada Permendikbud 68 Tahun 2014, 45 Tahun 2015, Permendikbud 15 Tahun 2018. Syarat dan ketentuannya Konten TIK berdasarkan kebutuhan siswa. Perhitungan beban kerja (JJM) Membimbing minimal 150 siswa (setara dengan 5 rombel).
  2. Mengampu Mapel Informatika. Regulasinya merujuk pada Permendikbud: 35, 36, 37 Tahun 2018. Syarat dan ketentuannya harus berkualifikasi Akademik S1 Bidang Informatika. Perhitungan beban kerja (JJM) Minimal mengampu 24 JP.
  3. Mengampu Mapel PKWu. Permendikbud 16 Tahun 2019 tentang linieritas. Syarat dan ketentuannya adalah Materi ada kaitannya dengan TIK yang dapat diampu guru TIK. Perhitungan beban kerja (JJM) Minimal mengampu 24 JP.

Perlu juga kita garis bawahi bahwa tidak semua sekolah bisa mengimplementasikan mapel TIK Informatika karena harus memenuhi syarat yang diatur dalam Permendikbud, hanya sekolah rujukan yang mendapatkan SK untuk menerapkan mapel TIK Informatika, kendalanya bagi sekolah yang baru hanya diperbolehkan pada jenjang kelas 10 sehingga untuk memenuhi jumlah jam mengajar 24 JP minimalnya tidak cukup.

Sisi lain bagi sekolah dengan rombel kecil juga tidak memenuhi perhitungan beban kerja minimal 150 siswa pembimbingan (setara dengan 5 rombel). Bagaimana antisipasi untuk mengatasi masalah Jam TIK & Mapel Informatika di Dapodik 2020 tersebut?

Solusinya "saat ini", karena kita belum bisa melihat kevalidan pada laman Info GTK semester ganjil 2019/2020.

  1. Sekolah yang memiliki Guru TIK boleh tetap menjalankan Bimbingan TIK/ Mapel Informatika tanpa harus merubah jenis PTK Guru TIK menjadi guru Mapel. Untuk memenuhi jumlah jam yang kurang guru TIK bisa mengampuh mapel PKWu (lihat poin 3 diatas). Atau menambah dengan jumlah jam tugas tambahan seperti Wakasek, Ka. Lap Komputer, Ka.Pus,
  2. Bagi sekolah yang jumlah jam minimal untuk informatika tidak memenuhi maka untuk data Dapodik, Jenis PTK tetap Guru TIK. Dan juga masih tetap masuk dalam JJM pembimbingan.
  3. Bagi sekolah yang jumlah jam mapel informatika sudah memenuhi jumlah minimal di Dapodik jenis PTK boleh Guru Mapel.

Mata pelajaran Informatika dimasukkan dalam rombel lintas minat atau pendalaman minat dengan jumlah jam maksimal 3 JP. 

Caranya : Pada menu Rombongan belajar ⇉ Teori ⇉ Pembelajaran ⇉ Tambah ⇉ Ikuti langkah selanjutnya sampai selesai.


sumber : https://cutt.ly/9wFk5Ro

Kamis, 13 Februari 2020

Topologi Jaringan

10 MACAM TOPOLOGI JARINGAN/KOMPUTER BESERTA KELEBINAN DAN KEKURANGAN


Apasih topologi jaringan itu ?

Topologi jaringan internet atau komputer adalah metode atau konsep untuk menghubungkan beberapa komputer sekaligus menjadi jaringan interkoneksi.

Lebih sederhananya, topologi jaringan adalah sebuah desain jaringan pada komputer.

Ada berbagai macam topologi jaringan dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan...


1. Topologi Bus


Topologi Bus merupakan sebuah topologi yang menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisinya atau kabel pusat tempat dimana seluruh client dan server dihubungkan. Sehingga komputer atau jaringan lain dapat dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Kelebihan :

  • Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
  • Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi berjalan.

Kekurangan :

  • Jika kabel utama atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bola kabel utama sangat panjang maka pencarian ganggu menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan akan menurukan kecepatan komunikasi
  • Keamanan data kurang terjamin
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

2. Topologi Star

Skema Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang. Sebuah alat yang disebut concentrator bisa berubah hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Kelebihan :

  • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
  • Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri
  • Kegalalan pada satu komponen atau terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain
  • Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan :

  • Kegagalan pusat kontrol memutuskan semua komunikasi
  • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
  • Boros menggunakan kabel.

3. Topologi Ring


Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Kelebihan topologi ring :

  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.

Kekurangan topologi ring :

  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.

4. Topologi Tree


Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree :

  • Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
  • Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
  • Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.

Kekurangan topologi tree :

  • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
  • HUB menjadi elemen kritis.

5. Topologi Mesh


Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. 


Kelebihan topologi mesh :

  • Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
  • Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Kekurangan topologi mesh :
  • Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
  • Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
  • Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

6. Topologi Peer to Peer

topologi jaringan komputer

Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
Kelebihan Topologi Peer to Peer
  • Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
  • Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
  • Instalasi jaringan yang cukup mudah.
Kekurangan Topologi Peer to Peer
  • Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
  • Sulit dikembangkan.
  • Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

7. Topologi Linier

topologi jaringan komputer

opologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
Kelebihan Topologi Linier :
  • Mudah dikembangkan.
  • Membutuhkan sedikit kabel.
  • Tidak memperlukan kendali pusat.
  • Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.
Kekurangan Topologi Linier :
  • Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
  • Keamanan data kurang baik.

8. Topologi Hybrid

topologi jaringan komputer

Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda.
Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.
Kelebihan Topologi Hybrid :
  • Freksibel
  • Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.
Kekurangan Topologi Hybrid :
  • Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
  • Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
  • Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.

9. Topologi Broadcast

Hasil gambar untuk topologi broadcast

Topologi Broadcast merupakan type pertama dari topologi logic komputer. Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan. 


10. Topologi Hirarki 

Hasil gambar untuk topologi hirarki

Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

Kelebihan :

  • Topologi hirarki ini mudah dalam manajemen karena adanya pusat node yang ada di dalam tingkatannya masing-masing.
  • Bisa menjangkau hingga jarak yang jauh jika dengan sifat repeater yang dimiliki oleh hub.

Kekurangan :

  • Apabila ada salah satu node yang rusak, maka node yang berada di bawahnya, akan sulit untuk mengirim node yang jauh atau tetangganya, entah itu tidak berfungsi dengan efektif, maka kinerja akan melambat.
  • Harus memikirkan secara benar-benar matang di dalam mendesainnya, karena kabel yang dibutuhkan oleh topologi ini tidak sedikit.
  • Sering terjadi suatu collision.

Itu lah berbagai macam topologi dengan kelebih dan kekurangan masing-masing. Semoga dapat bermanfaat